Kamis, 18 Maret 2010

Lippi: Inter Bukan Italia!

0

ROMA — Pelatih timnas Italia, Marcello Lippi, menyambut dingin kesuksesan Inter Milan lolos ke perempat final Liga Champions. Sikap Lippi tersebut didasari kekecewaan karena skuad Inter didominasi pemain asing. 

Pernyataan itu cukup berdasar. Sebabnya, sebelum laga, Pelatih Jose Mourinho tak mengikutsertakan Mario Balotelli. Praktis, hanya Marco Materazzi yang bermain pada pertandingan tersebut. Itu pun baru dimainkan pada menit ke-92 atau masa injury time

Ternyata hal itu membuat Lippi kecewa. Menurutnya, Inter bukanlah representasi Italia. "Sepak bola Italia berada dalam krisis? Anda bisa berpikir dengan melihatnya di Liga Champions. Apa yang terjadi dengan pemain Italia di Inter? Mereka semua pemain asing, termasuk pelatihnya," papar Lippi kepada Goal.com
 
"Lambang sepak bola Italia ada di Palermo, Genoa, dan Chievo. Mereka semua bermain baik dan memiliki pelatih-pelatih yang luar biasa," tambahnya. 

Lippi memang kerap mengkritik Inter. Beberapa waktu lalu, saat mencari skuad untuk Piala Dunia, Lippi enggan berkunjung ke markas latihan Inter. Ia beralasan, Inter tak dihuni banyak pemain Italia. 

Galliani Dukung Inter

0
MILAN - Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, akan mendukung Inter Milan di Liga Champions. Namun, di Serie A, Inter tetap musuh abadi Milan.

Inter menjadi satu-satunya tim di Serie A yang berhasil lolos ke perempat final Liga Champions setelah menaklukkan tim Inggris, Chelsea. Dua tim lain asal Italia, Milan dan Fiorentina, terpaksa harus menghentikan langkahnya di perdelapan final. 

"Inter telah bermain baik. Ingat, saya mendukung Milan, jangan disalahartikan. Namun, di Eropa, saya mendukung tim-tim Italia," tegas Galliani kepada La Gazzetta dello Sport.

Selama ini Milan dan Inter tak pernah akur di kompetisi mana pun. Namun, sebagai orang Italia, Galliani berharap agar klub Italia mana pun berjaya di kancah Eropa. Jika Inter sukses di Liga Champions, prestasi itu akan membantu Italia mempertahankan jumlah klub yang akan bermain di level Eropa.

Saat ini klub-klub di Bundesliga Jerman semakin memperpendek jarak koefisien dengan klub-klub Serie A. Dalam lima tahun terakhir, koefisien kedua negara itu tinggal 1,7 poin saja. Italia untuk sementara masih lebih baik, tapi bila tidak cermat, mereka akan kehilangan jatah satu klub di zona Liga Champions.

"Tepatnya, saya jelaskan bahwa konsekuensinya akan berlaku pada 30 Juni 2011 jika klub-klub Jerman melampaui kami di koefisien UEFA pada akhir musim," papar Galliani.

"Pada 2011 siapa pun yang finis di urutan ketiga Serie A harus menjalani babak kualifikasi dan kehilangan masa libur (musim panas), sementara tim di posisi keempat terdegradasi ke Liga Europa," tambahnya.