Sabtu, 13 Februari 2010

'Emirates Hanya Sponsor Saja'

0

Dubai - AC Milan beberapa kali dirumorkan akan dijual kepada pengusaha Arab. Apakah masuknya Emirates sebagai sponsor merupakan awal dari penjualan itu? Jawabannya tidak. 

Emirates dan Milan meresmikan ikatan sponsorship pada Jumat (12/2/2010) malam WIB. Dengan kesepakatan ini, nama Emirates akan terpampang di kaos Il Diavolo Rossomulai Juli tahun ini hingga Juni 2015.  

Sebelumnya maskapai penerbangan asal Timur Tengah itu juga sudah mensponsori Milan sejak tahun 2007. Namun ketika itu nama Emirates tak tampil di kaos Merah-Hitam. 

Sebelumnya cukup sering diberitakan bahwa Rossonerri bakal dijual ke investor Arab. Presiden Silvio Berlusconi berulang kali membantahnya. 

Namun apakah masuknya Emirates sebagai sponsor di kaos tim merupakan awal dari terwujudnya rumor itu? Soal hal ini, baik kubu Milan mau pun Emirates membantahnya. 

"Dengan Emirates, kami tak pernah berbicara tentang bentuk-bentuk pembagian (kepemilkan) Milan dan juga soal stadion. Yang jelas tahun ini Milan didukung dua sponsor kelas dunia. Emirates hingga 30 Juni 2015 dan Adidas hingga 30 Juni 2017," tegas wapres Milan Adriano Galliani seperti dikutip dari situs resmi klub. 

"Saya ingatkan dan klarifikasi, bahwa kami adalah perusahaan penerbangan dan kami akan melanjutkan melakukan yang terbaik soal hal-hal yang terkait dengan bidang kami. Kami menyerahkan sepakbola kepada para profesional di bindagn tersebut. Kehadiran kami di sepakbola hanya menjadi sponsor saja," ujar wapres corporate communications Emirates, Boutros Boutros.

Inter Seri, Harapan Milan Terbit Lagi

0

Milan - Tertinggal 11 poin sama sekali tak membuat Leonardo kehilangan harapan untuk menjuarai Seri A. Hasil imbang Inter Milan atas Parma disebutnya menjadi peluang AC Milan untuk merapatkan jarak.

Cuma dua angka didapat milan dari tiga pertandingan terakhirnya di Seri A. Hasil tersebut membuat selisih poin dengan Inter di puncak klasemen makin merenggang,Rossoneri kini malah sudah digusur AS Roma dari posisi dua.

Dalam kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, Leonardo menilai timnya masih bisa memberi persaingan untuk memperebutkan titel juara. Dasarnya adalah hasil imbang yang didapat Nerazzurri saat menghadapi Parma kemarin malam.

Meski kini selisih 11 angka, namun jarak tersebut masih bisa menyusut menjadi delapan poin. Hal tersebut memungkinkan terjadi tentunya jika kemenangan bisa didapat saat menjamu Udinese malam nanti, dalam laga yang dimajukan jadwalnya demi memberi Andrea Pirlo dkk waktu istirahat lebih banyak jelang laga babak 16 besar Liga Champions.

"Tak kami sangkal kalau hasil imbang yang diraih Inter atas Parma malam tadi memberi kami kesempatan untuk kembali merapatkan jarak," ungkap Leonardo di situs resmi Milan, Jumat (12/2/2010).

"Saat ini kami akan memasuki periode penting di musim ini. Kami akan memasukinya setelah mendapat kekalahan dan dua hasil imbang, dan kami harus meraih poin untuk bisa terus melaju ke depan," sambung pria Brasil itu.

Kemenangan atas Udinese menjadi penting demi menjaga jarak akan dengan pucuk klasemen. Di samping itu, Leonardo juga menyadari akan besarnya potensi ancaman yang mungkin dimunculkan AS Roma, yang sudah 19 laga secara beruntun tak terkalahkan.

"Kami juga memperhatikan Roma. Giallorossi sedang dalam rangkaian hasil yang bagus. Bagaimanapun juga, setiap tim punya periode buruk sepanjang satu musim, bahkan Roma juga harus mengalaminya yang sempat membuat mereka berada di papan bawah, padahal mereka tak layak dapat hal itu."

"Sekarang semua berpulang pada kami untuk menemukan kembali performa, setelah itu hasil yang bagus akan datang dengan sendirinya," pungkas suksesor Carlo Ancelotti itu.

Hidangan Pembuka dari Milan untuk Sir Alex

0
Milan - Pasca kemenangan atas Udinese, pikiran AC Milan kini terfokus untuk Liga Champions melawan Manchester United. Laga melawan Udinese menjadi hidangan pembuka bagi Sir Alex Ferguson.

Milan mengatasi Udinese 3-2 dalam laga yang digelar Sabtu (13/2/2010) dinihari WIB. Dalam laga tersebut pelatih Leonardo memainkan pemain yang lama menepi akibat cedera, seperti Alessandro Nesta dan Alexander Pato.

Pemain yang jarang mendapat kesempatan, Klaas Jan Huntelaar juga ditampilkan sebagai starter. 

Hasilnya memuaskan The Hunter mengemas dua gol, Pato satu, dan Nesta bermain bagus. Itu ditambah dengan penampilan Ronaldinho yang sempat menurun, kembali membaik.

"Alessandro Nesta menunjukkan performa luar biasa, Alexandre Pato kembali dari istirahat panjang namun tak kehilangan ketajaman dan kemampuannya. Banyak hal yang membuat saya gembira kali ini," ujar Leonardo seperti dikutip dari Football-Italia. 

"Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan keinginan kuat untuk menang meski beberapa kali kami mengalami penurunan, seperti gol yang kami derita sebelum jeda," lanjut allenatoreasal Brasil itu.

Laga ini juga disaksikan langsung oleh Ferguson yang akan menjadi lawan Milan di tengah pekan depan di Liga Champions. Namun selapas laga Fergie dilaporkan langsung meninggalkan stadion San Siro.

"Saya pernah berjumpa Ferguson di pertemuan UEFA dan dia sungguh orang yang menyenangkan. Saya ingin bertemu dengan dia malam ini, tapi saya tidak punya kesempatan untuk itu," kata Leonardo.

Memang Leo tak bisa berbincang langsung dengan Sir Alex. Namun permainan Il Diavolo Rosso di lapangan telah "cukup berbicara" kepada manajer asal Skotlandia itu.

"Faktanya adalah tim memulai pertandingan dengan keinginan untuk menang dengan sekuat tenaga. Ini merupakan hal terbaik menjelang Liga Champions," tukas Leonardo.

"Semangat itu sudah kami miliki sebelumnya, namun kali ini kami menunjukkannya sejak laga dimulai hingga berakhir. Kami jelas memerlukan itu menjelang lawan Manchester United," tutup suksesor Carlo Ancelotti itu. 

Milan Hadapi MU, Becks Nyaris Nangis

0

Milan - Bukan rahasia besar kalau David Beckham masih memiliki perasaan khusus terhadap klub lamanya, Manchester United. Alhasil, Becks pun hampir menangis setelah mengetahui hasil undian fase knock-out Liga Champions.

Selama satu dekade, Becks telah melalui berbagai kenangan pahit dan manis bersama Setan Merah, termasuk gelar treble winners di musim 1998/1999. Berkat MU pula, ia bisa menjadi seorang pemain besar seperti sekarang.

Hasil drawing Liga Champions yang mengumumkan bahwa AC Milan --yang kini Beckham bela-- akan meladeni MU di babak 16 besar membuat sisi sentimentilnya keluar. Dia hampir menangis dengan membayangkan akan kembali lagi menginjakkan kaki di Old Trafford dalam laga tandang nanti.

"Saat saya pertama kali mendengar mengenai hasil drawing tersebut saya berpikir saya hampir menangis karena itu merupakan tempat spesial bagi saya," ujar Becks seperti diberitakan Football Italia.

Beckham memperkuat MU sejak tahun 1993 sebelum meninggalkan Old Trafford pada 2003 untuk bergabung dengan Real Madrid, LA Galaxy dan kemudian Milan dengan status pemain pinjaman.

Pertandingan fase knock out Liga Champions yang akan digelar Februari mendatang akan menjadi laga kompetitif pertama Beckham melawan mantan klubnya itu. Becks mengaku hal itu akan cukup menyenangkan sekaligus sulit karena akan melawan klub yang berjasa bagi dirinya.

"Saya ingin berkembang lebih baik di kompetisi dan tentu saja saat Anda melawan klub yang pernah Anda bela selama sekian tahun dan Anda masih memiliki banyak teman baik disana ini akan sangat sulit sekaligus sebuah memiliki sebuah masalah yang menyenangkan."

"Saya sudah tidak kembali ke Old Trafford sebagai seorang pemain selama tujuh tahun. Saya merindukannya setiap hari, saya rindu menjadi pemain MU, saya rindu klub itu dan saya merindukan fans dan rekan-rekan di klub. Jadi ini akan selalu memiliki tempat spesial di hati saya," lugas Beckham.