Selasa, 08 Desember 2009



AC Milan dalam kondisi on fire. Tapi, demikian juga FC Zurich. Kedua tim ini sama-sama mengukir prestasi di kompetisi domestik mereka masing-masing.

Di sini, mental akan memegang kendali pertandingan. AC Milan cukup beruntung memiliki hal ini. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk membalas kekalahan di leg pertama di San Siro. Kemenangan menjadi harga mati bagi AC Milan untuk lolos dan mereka harus mati-matian meraihnya, mengingat peluang Zurich melanjutkan petualangan di kompetisi Eropa sudah tertutup.

Jelang Zurich vs Milan

0



Antonini Nantikan yang Pertama
Zurich - Bek AC Milan Luca Antonini sudah tak sabar menantikan laga melawan FC Zurich. Bila diturunkan, maka ini merupakan debut pemain berusia 27 tahun itu di Liga Champions. 

Milan akan melawat ke markas FC Zurich pada laga yang berlangsung Rabu (9/12/2009) dinihari WIB. Il Diavolo Rosso sesungguhnya tak perlu menang untuk tetap bisa lolos asalkan di laga lain Real Madrid bisa menundukkan Marseille dengan skor berarapun.

Namun target kemenangan sudah dicanangkan oleh Milan. Tim Merah Hitam ingin lolos tanpa bergantung dari hasil lain. 

Pelatih Leonardo tentu tak ingin tuan rumah kembali merobek gawangnya lagi. Di sisi lain pelatih asal Brasil itu jgua ingin para pemain bertahannya juga mampu menggetarkan jala lawan.

"Ignazio Abate dan Luca Antonini memberikan respon positif. Dua full back ini tidak hanya bertahan namun juga bisa menjadi alternatif ketika kami menyerang," ujar Leonardo seperti dilansir dari situs resmi Milan.

Memainkan Antonini bisa menjadi opsi yang baik bagi Leonardo. Pasalnya pemain ini juga cukup mengenal Letzigrund. Selain itu bek bernomor punggung 77 ini juga dalam semangat yang tinggi menantikan debutnya di Liga Champions. 

"Saya senang menghadapi laga ini, yang merupakan kali ketiga saya bermain di stadion ini (Letzigrund). Saya sebelumnya tampil di sini bersama Empoli dan Milan di Piala UEFA," kata Antonini. 

"Laga nanti akan menciptakan perasaan emosional yang besar bagi saya, karena bila pelatih memainkan saya, maka itu akan menjadi laga debut saya di Liga Champions."

"Kami sangat termotivasi, kami ingin menampilkan laga berkualitas dan lolos. Kami paham bagaimana harus menghadapi laga ini," pungkas pemain asal Italia itu.



Milan Bangkit karena Kebersamaan

0


Milan - Dari terseok-seok di awal musim, AC Milan kini sudah duduk di peringkat dua klasemen sementara Seri A. Alexandre pato menyebut ada rahasia di balik bangkitnya Milan, yakni kebersamaan.

Catatan kebangkitan Milan terlihat dari lima kemenangan beruntun yang mereka raih dalam lima pertandingan terakhir. Di seri A, Rossoneri juga belum pernah kalah lagi sejak takluk 0-1 dari Udinese 23 september silam.

Terakhir, akhir pekan lalu, mereka menghantam Sampdoria tiga gol tanpa balas. Hasil tersebut membuat mereka kini hanya dipisahkan empat poin dari si puncak klasemen sementara, Inter Milan--yang akhir pekan lalu takluk 1-2 di tangan Juventus.

Kalau sudah begini, siapa sangka Milan pernah mengalami start jeblok?

"Rahasia kami adalah kebersamaan," ujar Pato seperti dilansir Yahoosports. "Kami semua sangat dekat. Ketika saya pertama kali tiba di Milan, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya memasuki sebuah keluarga. Saya bisa mengatakan, hal itu benar."

"Bagi saya, tak penting di posisi mana saya bermain. Itu tak mengubah apa pun, bermain di kanan atau di kiri. Saya bahagia di sini dan saya menikmatinya,' tandas Pato.

Tengah pekan ini, Milan bakal bertandang ke markas FC Zurich untuk melakoni laga terakhir di fase grup Liga Champions. Milan wajib menang demi memastikan didapatnya tiket ke babak 16 besar. Mampukah?

"Kami memainkan pertandingan yang menentukan. Kami pergi ke sana untuk meraih kemenangan dan bermain dengan penampilan yang bagus," jawab Pato.







Gattuso Tentukan Langkah Sebelum Januari

0

 
AC Milan yang sudah menyodorkan perpanjangan kontrak kini sedang menanti keputusan Gennaro Gattuso. 'Si Badak' pun akan memberi kepastian sebelum jeda transfer musim dingin dibuka.

Gattuso belakangan ramai diberitakan bakal pergi meninggalkan San Siro. Jarangnya dia dimainkan oleh Leonardo, kondisi yang bertentangan dengan hasrat membela Italia di Piala Dunia, membuat 'Rino' tak punya pilihan untuk angkat kaki.

Tapi Rossoneri menunjukkan kalau mereka belum mau kehilangan pemain lini tengahnya itu. Milan secara resmi sudah menyodorkan kesepakatan perpanjangan kontrak baru pada pesepakbola 31 tahun itu.

Dan Wakil Presiden Diavolo Rosso, Adriano Galliani sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya kinitinggal menunggu keputusan dari Gattuso tentang masa depannya.

Dan mantan pemain Salernitana ini mengatakan bahwa dirinya memenuhi permintaan Galliani yakni membuat keputusan sebelum jeda transfer Januari dibuka.

"Seperti yang dikatakan Galliani kami akan bertemu sebelum jeda musim dingin," tandasnya diFootball Italia.

Sebagai catatatan Gattuso yang sudah tergusur Andrea Pirlo, Massimo Ambrossini, dan Mathieu Flamini kemungkinan besar akan semakin kehilangan tempatnya kala datangnya David Beckham. Pemain kelahiran 9 Januari 1978 ini dikabarkan cukup diminati oleh sejumlah tim, di antaranya Manchester City yang terus ingin menggalang kekuatan.

Jelang Zurich vs Milan

0

Milan Tanpa Euforia
ZURICH - Meraih lima kemenangan beruntun dan tak terkalahkan sejak akhir Sempetmber membuat AC Milan diunggulkan atas FC Zurich. Tapi karena sudah kalah di pertemuan pertama, laga pamungkas fase grup akan dilewati Rossoneri tanpa euforia.


Kemenangan 3-0 atas Sampdoria akhir pekan kemarin menjadi yang kelima secara beruntun diraih Milan di Seri A. Setelah terpuruk di awal musim, Rossoneri tampil sangat baik dengan 12 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi yang mereka ikuti.

Andrea Pirlo dkk bisa makin optimistis menantap laga dinihari nanti lantaran mereka punya rekor tandang yang sangat baik setelah sebelumnya menang 2-0 atas Marseille dan mempermalukan Real Madrid 3-2 di Santiago Bernabeu. Di sisi lain, kemenangan sensasional di San Siro justru jadi satu-satunya poin yang bisa didapat Zurich di fase grup sejauh ini.

Tak heran kalau Milan kemudian sangat diunggulkan untuk bisa menang dan mengamankan tiket ke 16 besar. Tapi Leonardo tak mau terjebak dengan semua hasil baik yang sudah didapat timnya dan bertekad tetap memasang kewaspadaan saat datang ke Letzigrund Stadion.

"Ini merupakan skuad yang sangat matang, ada antusiasme tapi bukan euforia. Saya tak khawatir dengan bagaimana tim ini akan bertindak di pertandingan tersebut," ungkap Leonardo di Soccernet.

Duduk di posisi dua klasemen, Milan sesungguhnya tak cuma butuh main imbang untuk bisa lolos. Skenario tersebut bisa terlaksana asal pada pertandingan lain Marseille gagal menang saat menjamu Los Merengues.

Tapi karena menggantung harapan pada tim lain jelas berisiko, Leonardo cuma mau dapat kemenangan.

"Kami harus tetap menjaga konsentrasi dan bermain sepanjang 90 menit. Target kami adalah memenangi pertandingan yang akan memberi kami tiket ke babak selanjutnya. Yang terpenting adalah kami tetap bergantung pada diri kami sendiri," pungkas pria Brasil itu.