Senin, 30 November 2009

Huntelaar Masih Seorang 'Pemburu'

0
MIlan - Butuh tiga bulan buat Jan Klaas Huntelaar untuk akhirnya mencetak gol pertama buat AC Milan. Penantian dan kesabaran striker berjuluk Hunter itu membuahkan hasil saat dua gol injury time-nya mengantrol Rossoneri ke posisi dua klasemen.
Huntelaar diboyong Milan dari Real Madrid pada Agustus lalu dengan harga sekitar 15 juta euro. Dia didatangkan sebagai jawaban atas minimnya stok pemain depan Rossoneri sepeninggal Kaka dan Filipo Inzaghi yang diangap sudah renta.
Perjuangan Huntelaar di San Siro, seperti kemudian diketahui banyak orang, jauh dari mudah. Sebagai striker yang sangat diharapkan menjadi pengumpul gol dia tak mampu memenuhi ekspekatsi tersebut.
Di sembilan pertandingan pertamanya dalam seragam "Merah Hitam" dia sama sekali tak menunjukkan status sebagai striker papan atas karena tak sekalipun bikin gol. Baru di pertandingan ke-10 dinihari tadi dia menjawab semua penantian akan dirinya.
Hebatnya, striker 26 tahun itu langsung bikin dua gol yang menjadi penentu kemenangan 2-0 Milan atas Catania. Dua gol yang dibuat Huntelaar di masa injury time tersebut juga dibuatnya dengan berkelas, yang pertama dari tendangan keras kaki kiri sementara yang kedua setelah dia dengan cerdik mencungkil bola tanpa melihat.
"Saya bekerja keras untuk bisa bermain dan mencetak gol, jadi saya sangat gembira akhirnya bisa meraihnya dan saya harap kondisinya akan terus membaik. Semua bergembira untuk saya dan merayakan bersama, jadi saya sangat merasa menjadi bagian dari grup ini," ungkap Huntelaar di Football Italia.
Karena performanya yang buruk, Huntelaar sempat ramai dikabarkan bakal hengkang di bursa transfer musim dingin mendatang. Namun top skorer Liga Belanda musim 2003/2004, 2005/2006 dan 2007/2008 itu kembali menegaskan kalau dirinya masih mau memberi bukti lain buat Diavolo Rosso.
"Saya sudah bilang pada semua orang di klub kalau saya akan berjuang di sini dan malam ini adalah momen yang spesial. Awalnya sulit, kami tidak bermain bagus, begitu juga saya. Tapi saya bekerja keras dan semoga ini bisa menjadi titik balik," demikian pungkas pemilik 25 caps dan donasi 14 gol bersama timnas Belanda itu.

Klasemen Liga Italia

0
Klasemen Liga Italia


Seri A
No.
Klub M M S K SG Nilai
1. Inter 14 11 2 1 33 - 11 35
2. AC Milan 14 8 4 2 20 - 15 28
3. Juventus 14 8 3 3 26 - 15 27
4. Sampdoria 14 7 3 4 20 - 19 24
5. Parma 14 7 3 4 18 - 17 24
6. Genoa 14 7 2 5 26 - 24 23
7. Cagliari 14 7 1 6 21 - 16 22
8. Bari 14 5 6 3 14 - 11 21
9. AS Roma 14 6 3 5 24 - 22 21
10. Fiorentina 14 6 3 5 15 - 13 21
11. Napoli 14 5 5 4 18 - 19 20
12. Udinese 14 5 3 6 17 - 17 18
13. Chievo 14 5 3 6 16 - 16 18
14. Palermo 14 4 5 5 17 - 19 17
15. Atalanta 14 4 3 8 16 - 22 15
16. Lazio 14 2 7 5 9 - 14 13
17. Bologna 14 3 4 7 14 - 21 13
18. Livorno 14 3 3 8 6 - 16 12
19. Catania 14 1 6 7 12 - 21 9
20. Siena 14 1 3 10 12 - 24 6

Akhirnya Berguna Juga

0

Jika kegunaan utama seorang penyerang adalah untuk mencetak banyak gol ke gawang lawan, maka Klaas-Jan Huntelaar sudah berguna -- walaupun ia butuh waktu lama untuk memenuhi syarat kegunaan itu.
Perlu tiga bulan Huntelaar mencetak gol pertamanya buat Milan, semenjak ia bermarkas di San Siro. Eks pemain PSV Endhoven, Ajax Amsterdam dan Real Madrid itu melakukannya di menit-menit terakhir pertandingan timnya di kandang Catania Senin (30/11/2009) dinihari WIB.
Boleh jadi dua gol tersebut tidak otomatis mengubah peruntungannya. Perlu waktu dan pembuktian lain untuk mengubah pilihan pelatih Leonardo yang belakangan menyukai duet penyerang Pato dan Marco Boriello.
Hal terakhir adalah penyebab Huntelaar belum bisa menembus posisi starter reguler. Bahkan ia baru dimainkan tujuh kali dari 14 pertandingan Seri A yang telah dilakoni Rossoneri di musim ini.

"Saya sangat senang Klaas bisa mengukir dua gol," demikian komentar wakil presiden Adriano Galliani. "Dan gol keduanya menegaskan kualitasnya yang sangat baik."
"Paling tidak orang-orang takkan lagi menganggap saya sia-sia menghabiskan uang (15 juta euro) untuk Huntelaar," sambung bos nomor dua di Milan setelah Silvio Berusconi itu kepada TMW.

AC MILAN

0
AC MILAN
catania vs ac milan

Leonardo Senang Tempati Posisi Kedua

0

Keadaan mendukung AC Milan saat ini dan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Catania disambut gembira pelatih Leonardo.
Kemenangan ditentukan oleh dua gol Klaas-Jan Huntelaar pada pengujung pertandingan. Tambahan angka penuh membuat Milan menggeser Juventus dari peringkat kedua klasemen Serie A Italia.
"Pertandingan yang sulit, sepertinya pelatih Catania Gianluca Atzori sudah mempelajari kami dan menutup ruang gerak kami dengan baik," ujar Leonardo usai pertandingan.
"Kami mengerahkan segenap daya upaya dan hasil akhirnya sungguh manis."
"Semua orang di bangku cadangan sepakat dengan pilihanku memasukkan Huntelaar dan aku senang dia mencetak gol."
"Peringkat kedua ini sangat manis."
Milan kini tertinggal tujuh poin dari pimpinan klasemen Serie A, Inter Milan, dan unggul satu poin dari Juve.

Huntelaar Temukan Titik Balik Karirnya?

0

Klaas Jan Huntelaar akhirnya mengakhiri paceklik golnya bersama Milan, dengan mencetak dua gol saat timnya menang 2-0 atas Catania dinihari tadi.
Tak hanya membawa Milan menang, Huntelaar menjadikan kemenangan itu spesial lewat teknik tinggi mencetak golnya. Gol pertama diciptakan dengan tendangan kaki kiri dan yang berikutnya lewat tendangan lob. Tak pelak, dua gol tersebut membuat Huntelaar girang.
"Saya bekerja keras untuk bisa bermain dan mencetak gol, jadi saya sangat senang akhirnya bisa terwujud dan saya harap kami bisa terus seperti ini," paparnya seusai laga di Massimino Stadium.
"Semua orang ikut senang dengan saya dan kami merayakannya bersama, jadi saya masih merasa menjadi bagian dari tim ini."
Tapi, apakah ini akan menjadi titik balik karir Huntelaar di Milan? Yang bersangkutan mencoba untuk meyakininya demikian.
"Saya sudah berusaha keras dan semoga saja semua ini bisa menjadi titik balik karir saya," ujar Huntelaar.

Huntelaar Cetak Dua Gol, Milan Bayangi Inter

0

Milan sukses memperpendek selisih poin mereka dengan Inter secara maksimal setelah berhasil mencuri kemenangan 2-0 atas Catania di Estadio Massimino, Senin (30/11) dinihari WIB.
Dua gol dramatis Klaas Jan Huntelaar di masa injury time babak kedua yang memastikan keunggulan Milan di laga ini.
Alhasil, dengan tambahan tiga angka, Milan kini mengoleksi 28 angka hingga giornata ke-14. Posisi Milan juga naik ke peringkat kedua karena kemenangan ini, sekaligus memangkas selisih poin dengan Inter menjadi tujuh angka.
Sementara Catania masih tertahan di zona merah, tetap dengan koleksi sembilan angka mereka, seperti sebelumnya.
Milan tampil menekan sejak babak pertama di mulai. Sejumlah peluang pun dimiliki pasukan Leonardo itu, walau gagal memecah kebuntuan hingga babak pertama rampung.
Di paruh kedua, Milan makin gencar melakukan tekanan. Alex Pato, Marco Borriello, Filippo Inzaghi dan Clarence Seedorf bergantian melepas tendangan ke arah gawang yang belum juga membuahkan hasil.
Huntelaar yang masuk di babak kedua juga ikut serta mengancam gawang tim tuan rumah dan akhirnya kebuntuan pecah sesaat sebelum peluit panjang ditiupkan.
USai melakukan kerjasama satu dua dengan Inzaghi, Huntelaar melepas tendangan kaki kiri dengan menempatkan bola jauh dari jangkauan kiper Catania. Gol, Milan unggul 1-0 ketika masa injury time memasuki menit ketiga.
Tak berhenti sampai di situ. Huntelaar kembali mencetak gol dengan tendangan lobnya dua menit kemudian, sekaligus memastikan kemenangan Milan di laga ini.

Susunan Pemain:
Catania: Andujar; Bellusci, Silvestre, Spolli, Alvarez; Biagianti, Carboni, Llama (Izco 61); Martinez, Mascara (Potenza 86); Morimoto (Ricchiuti 76)

Milan: Dida; Abate, Nesta, Thiago Silva, Zambrotta (Antonini 66); Flamini (Huntelaar 83), Ambrosini; Pato, Seedorf, Ronaldinho; Borriello (Inzaghi 74)

Sabtu, 28 November 2009

Oddo Terancam Absen Dua Bulan

0

Milan - AC Milan tidak bisa menggunakan jasa bek Massimo Oddo setidaknya hingga tahun 2009 berakhir. Cedera telah memaksa pemain asal Italia itu terancam absen selama dua bulan.
Pengumuman cederanya Oddo disampaikan Milan melalui situs resminya, Sabtu (28/11/2009) dinihari WIB. Oddo didiagnosa mengalami masalah pada paha kirinya.

"Pemain yang bersangkutan akan menjalani pemeriksaan lanjutan pekan depan. Kesimpulan awal dia baru bisa kembali bermain antara 40 hingga 60 hari ke depan," demikian keterangan yang disampaikan tim medis Rossoneri.

Pemain berusia 33 tahun itu merupakan elemen penting di barisan belakang Milan. Sejauh ini Oddo tampil sembilan kali di Seri A dan empat kali di Liga Champions.

Berdasarkan perkiraan tim medis, maka pemain bernomor punggung 44 itu absen di sejumlah laga penting, di menghadapi Fiorentina (19/12/2009) dan Juventus (10/1/2010) serta Derby della Madonina kontra Inter (24/1/2010).

Jangan Lepas Gattuso, Milan

0

Milan - Membiarkan Gennaro Gattuso lebih akrab dengan bangku cadangan bisa memunculkan kemungkinan "Si Badak" hengkang dari San Siro. Tapi menurut seorang legenda Rossoneri, hal itu jangan dibiarkan terjadi.




Gattuso belum lama ini diisukan mulai memberi ultimatum kepada timnya untuk dilibatkan lebih banyak lagi di lapangan. Sejak Leonardo menjadi pelatih, gelandang berusia 31 tahun ini mulai terbatas frekuensi bertandingnya.



Ultimatum Gattuso "standar" saja. Dia harus sering dimainkan, salah satunya supaya tetap terjaga keberadaannya di timnas Italia menuju Piala Dunia 2010. Jika tidak, pindah klub menjadi sebuah opsi yang bisa diambil.



"Tidak ada pemain yang suka dipinggirkan, itu sudah pasti. Tapi saya yakin bahwa ketika dia kembali ke bentuk performanya, dia akan mendapatkan perhatian Leonardo," demikian komentar eks kapten Franco Baresi kepada Tuttomercatoweb.com.



"Milan akan memainkan banyak pertandingan dan saya yakin Gattuso akan mendapatkan kesempatannya untuk main. Kita tahu betapa penting determinasi dan karakter dia. Dan saya takkan membiarkan dia pergi dari Milan," sambung bek legendaris Italia itu.

Jumat, 27 November 2009

SPESIAL: Sepuluh Pemain Terbaik Sejak 1995 Yang Belum Pernah Meraih Ballon D'Or

0
- Raul Gonzalez

Mengherankan memang ketika melihat nama Raul Gonzalez tak juga masuk dalam daftar pemain terbaik Eropa versi France Football. Padahal apa yang diberikannya untuk Real Madrid dan tim nasional Spanyol benar-benar luar biasa. Bisa jadi ikon Real Madrid itu iri melihat rekan-rekannya seperti Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo dan Michael Owen mendapatkan penghargaan ini. Bahkan menembus tiga besar saja belum pernah.




- Gianluigi Buffon

Adakah yang menyangsikan kemampuan Buffon mengamankan gawang timnya? Kiper ini memang gambaran jaminan mutu dan Italia, atau AC Parma dan Juventus, sangat beruntung memilikinya. Prestasi demi prestasi diantarkannya untuk Juventus, Parma dan tim nasional Italia, namun tak satu pun gelar personal dari France Football dimilikinya. Ia hanya nyaris mendapatkannya di tahun 2006, di mana ia menjadi runner up Fabio Cannavaro. Ironis.

- Thierry Henry

Mari kita lihat prestasi apa saja yang sudah dimilikinya, mulai dari pencetak gol terbanyak Arsenal sepanjang masa, pencetak gol tersubur tim nasional Prancis. penyerang terbaik Arsenal dalam sejarah klub. Sementara untuk presasi bersama klub, ia mengantar Arsenal meraih dua gelar Liga Primer Inggris, treble bersama Barcelona musim lalu, membawa Prancis menjadi juara Piala Eropa 2000. Tapi, luar biasanya, Ballon d'Or tak pernah didapatkannya.

- Paolo Maldini

Dunia serasa ikut menangis ketika ia memutuskan pensiun musim lalu, dan sejak saat itu sepakbola sudah ditinggal salah satu pemain hebatnya, pemain yang membawa AC Milan menjadi juara di semua kompetisi yang diikutinya, mulai dari level domestik hingga jagad internasional. Maldini hanya gagal mengukir prestasi di level internasional bersama Italia, dan juga Ballon d'Or.

- Ruud Van Nistelrooy

Pemain ini terbilang luar biasa dalam hal menorehkan prestasi. Ia selalu menyumbang gelar untuk setiap tim yang dibelanya, mulai dari PSV Eindhoven, Manchester United hingga Real Madrid. Prestasi pribadinya juga segunung, mulai dari Pemain Belanda Terbaik, MVP Liga Champions, topskor Liga Champions dan masih banyak lagi yang lainnya. Total, 30 penghargaan didapatnya, minus Ballon d'Or.

- Francesco Totti

Memiliki pengaruh luar biasa di AS Roma. Sampai-sampai ada yang bilang jika Totti-lah AS Roma. Tanpa Totti, AS Roma bukanlah AS Roma. Dan secara statistik dan bukti, pandangan itu memang tidak sepenuhnya salah. Totti membawa setiap kesuksesan personalnya ke level klub, dan juga tim nasional Italia. Sejumlah gelar pun diterimanya. Namun, namanya tak pernah masuk dalam daftar kandidat pemenang Ballon d'Or sejak ia memulai karir profesionalnya.

- Peter Schmeichel

Ia masuk dalam daftar 125 pemain terbaik FIFA pilihan Pele. Sejumlah gelar personal dan kolektif juga diperolehnya saat masih membela Manchester United dan yang terbaik adalah ketika meraih treble di tahun 1999. Akan tetapi, kalangan jurnalis masih melihatnya kalah bersaing sebagai yang terbaik dari yang terbaik. Tropi Ballon d'Or pun tak pernah masuk dalam lemari pialanya.

- Romario

Legenda sepakbola Brasil ini memiliki karir yang memesona. Gelar demi gelar diraihnya hampir di setiap tim yang dibelanya. Akan tetapi, ia berada di era yang kurang tepat untuk bisa meraih Ballon d'Or. Ketika terjadi perubahan sistem dalam pemilihan Pemain Terbaik Eropa, penampilan cemerlang Romario sudah tak banyak terlihat. Ia juga mulai meninggalkan Benua Biru.

- David Beckham

Gelandang asal Inggris itu termasuk sebagai gelandang terbaik di era sepakbola terbuka saat ini. Koleksi gelarnya bersama Manchester United dan Real Madrid juga tak main-main. Implikasinya, tropi personalnya ikut bertambah. Namun tak sekali pun Beckham bisa mengangkat tropi Ballon d'Or. Posisi terbaiknya hanya menjadi runner up di tahun 1999.

- Alessandro Del Piero

Saat masih di masa jayanya, Del Piero memiliki pengaruh besar atas sukses tidaknya Juventus meraih gelar. Kemampuannya makin terasah ketika Marcello Lippi menangani tim. Hasilnya, titel Serie A Italia hingga Piala Interkontinental berhasil diboyong Juventus dengan bantuannya. Italia juga mendapat kontribusi dari Del Piero saat memenangi Piala Dunia 2006. Penghargaan personal pun mengiringi sukses Del Piero bersama Juventus. Hanya saja, Ballon d'Or masih menjauh darinya.

'Leonardo Bisa Sesukses Capello'

0

Milan - AC Milan sedang menjalani bulan madu dengan Leonardo, menyusul membaiknya performa Massimo Ambrosini dkk. Pelatih debutan asal Brasil itu bahkan dinilai berpotensi menjadi seperti Fabio Capello.

Hal tersebut dikatakan ketua eksekutif Milan, Adriano Galliani, merujuk pada adanya kemiripan latar belakang di antara kedua figur tersebut. Capello, di periode pertamanya di Milan dari 1991 sampai 1996, memberi Rossoneri empat titel Seri A dan satu gelar Eropa.

"Leonardo sedang mengikuti jejak Capello," ujar Galliani. "Mereka dulunya direktur dan klub memutuskan berjudi pada mereka sebagai debutan, terlepas dari banyak pihak yang skeptis."

"Saya berharap Leo memenangi gelar sebanyak yang pernah dicapai Capello, dan dia akan menangani Brasil di masa mendatang," sambung orang nomor dua di klub setelah Silvio Berlusconi itu.

Milan awalnya terseok-seok dan Leonardo bahkan sempat diisukan bakal dipecat. Ia lalu mengubah formasi permainan menjadi 4-2-3-1 dan sejak itu Il Diavolo membaik. Dari lima laga terakhir di liga, mereka menang empat kali dan tidak kalah.

"Ya, tim ini bermain indah sekarang," lanjut Galliani kepada Gazzetta dello Sport. "Tapi kami harus terus begini. Saya memuji Leonardo lagi karena telah memilih formasi barunya, yang saya suka menyebutnya 4-2 plus fantasi. Milan sedang membentuk karakter terbaik pada penyerang-penyerangnya

Gattuso Siap Tinggalkan Milan

1
Terus dicadangkan membuat Rino Gattuso jengah. Isyarat untuk meninggalkan Milan pun dilontarkannya.

"Saya bukan pemain baru di klub ini. Ketika saya dalam kondisi fit, saya ingin bermain. Saya tak bisa hanya berharap tampil ketika pemain lain sedang cedera," papar Gattuso seperti dilansir Football Italia.

"Saya sangat tidak senang dengan kondisi ini. Saya juga tidak terima. Saya akan berbicara dengan [wakil presiden Milan Adriano] Galliani dan kita lihat saja nanti keputusan apa yang bisa diambil," simpulnya.

Sejumlah klub kabarnya sudah bersiap menampung Gattuso jika memang dia meninggalkan Milan dalam waktu dekat. Manchester City dan Chelsea disebut-sebut sebagai calon kuat klub Gattuso berikutnya.

DD: Milan Mungkin Gagal Di Zurich

0

Real Madrid, Milan, Olympique Marseille mau pun FC Zurich sama-sama masih bersaing untuk memperebutkan dua tiket lolos ke fase gugur Liga Champions musim ini. Kemenangan di matchday terakhir akan menjadi penentu.

Ada pun Milan harus menang atas FC Zurich di Swiss, dan demikian juga Marseille saat menjamu Real Madrid. Khusus untuk Milan, pelatih Didier Deschamps pesimistis rivalnya itu akan bisa menaklukkan Zurich.

"Tak akan mudah bagi Milan menang di Zurich dan bukan menjadi hal yang pasti Rossoneri bisa mengatasi mereka," tandasnya seperti dikutip Football Italia.

Namun demikian, Deschamps menambahkan jika dirinya hanya akan fokus dengan performa timnya sendiri saat menghadapi Real Madrid dua pekan lagi.

"Kami harus tampil luar biasa karena jika Milan menang di Zurich, maka kami harus mengalahkan Real 4-0 untuk lolos. Pastinya sulit, tapi bukan berarti ada kepastian Milan akan meraih kemenangan di Swiss," paparnya lagi.

Imbang Lawan Milan, Deschamps Kesal

0
Pelatih Olympique de Marseille Didier Deschamps mengatakan frustrasi karena timnya hanya bermain imbang 1-1 menghadapi AC Milan. Padahal banyak kesempatan yang dimiliki OM untuk memenangkan pertandingan terutama di babak kedua. 

"Saya menyesal dengan hasil karena kami memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan ini," kata Deschamps kepada TF1. 

"Kami terkadang melakukan tendangan buruk dan jauh dari sasaran. Meski laga ini cukup baik dan membuat lawan tertekan."

"Kami memiliki banyak peluang, tapi kami miskin penyelesaian akhir di babak pertama. Babak kedua, Milan bangkit karena dorongan para pendukungnya.Kami tak kalah tapi masih kurang dari hasil perhitungan."

Kamis, 26 November 2009

Toni Diincar Milan, Roma Dan Napoli

0
Striker Bayern Muenchen Luca Toni bakal diperebutkan klub-klub Serie A Italia. Menurut Il Corriere Dello Sport, tidak hanya AS Roma yang tertarik membawa pulang Toni, tapi juga AC Milan dan Napoli siap bersaing untuk mendapatkannya. 

Toni makin laris karena masa depannya di Bayern makin tidak jelas. Perselisihannya dengan pelatih Louis van Gaal tampaknya makin memanas. Ia tidak dimasukkan dalam tim saat Bayern mengalahkan Maccabi Haifa 1-0 di pertandingan Liga Champions. 

Toni juga mangkir latihan pada Rabu lalu. Buntutnya, Van Gaal tidak akan memainkannya di pertandingan Bundesliga Jerman.

Roma tampaknya sangat berambisi mendatangkan Toni. Hanya, mereka terbentur dengan permintaan gaji Toni yang terlalu tinggi. Pasalnya, ia meminta gaji €3 juta per tahun. 

Napoli bakal menjadi pesaing Roma. Selain itu, Milan juga siap menukar Klaas-Jan Huntelaar ditambah dana tunai untuk pembelian Toni. 

Tidak ketinggalan dua klub Primera Liga Spanyol, Villarreal dan Valencia, juga berharap merekrut mantan striker Fiorentina ini. 

Huntelaar Bakal Dilepas Milan

0
Striker Klaas-Jan Huntelaar bakal dilepas AC Milan. Kabar rencana penjualan striker Belanda ini makin kuat saat ia bertemu dengan pimpinan eksekutif klub Adriano Galliani, Senin lalu. 

Pertemuan dengan Galliani disebut-sebut membahas masa depan Huntelaar. Spekulasi yang berkembang, ia bakal dilepas pada bursa transfer Januari tahun depan. 

Huntelaar tampil mengecewakan sejak direkrut dari Real Madrid dengan harga €15 juta di awal musim. Bagaimana tidak. Penyerang berusia 26 ini belum sekalipun mencetak gol meski sudah delapan kali dimainkan oleh pelatih Leonardo.

Meski belum diketahui klub yang membidiknya, mantan striker Ajax Amsterdam ini diminati Tottenham Hotspur. Ia juga akan ditawarkan oleh Milan sebagai bagian pembelian striker Bayern Muenchen Luca Toni. 

Milan Bakal Lebih Sulit Buat Beckham

0
David Beckham akan kembali memperkuat AC Milan di paruh kedua musim. Meski sempat berseragamRossoneri sebelumnya, tantangan buat Becks di San Siro nanti diyakini bakal lebih berat.

Beckham sempat 18 kali memperkuat Milan dan mencetak dua gol dalam masa peminjamannya selama setengah musim di awal tahun 2009 lalu. Saat itu sang gelandang dianggap cukup sukses menyatu dengan pasukan Diavolo Rosso, hal mana terbukti dengan besarnya niat Milan mendatangkannya kembali.

Mantan gelandang Manchester United itu tak melulu dipasang sebagai sayap kanan oleh Carlo Ancelotti - pelatih Milan saat itu. Karena Genaro Gattuso sempat mengalami cedera, Becks kerap juga dipasang sebagai gelandang bertahan.

Kondisi tersebutlah yang kemudian membuat tantangan buat pesepakbola 34 tahun itu bakal makin sulit saat bertemu kembali dengan Andrea Pirlo dkk. Dengan pelatih Leonardo lebih memilih formasi 4-3-3 ketimbang 4-3-2-1, peluang Beckham bermain bisa sangat kecil.

"Terakhir saya datang ke sana, itu menjadi tantangan - begitulah adanya. Orang bilang saya hanya akan bermain satu atau dua pertandingan, (namun) akhirnya saya dapat banyak kesempatan di sana," ungkap Beckham seperti diwartawakan Reuters.

"Akan menjadi sebuah tantangan untuk bergabung dengan tim seperti itu (Milan) dan pemain yang sudah dimiliki saat ini. Saya akan pergi ke sana dan bekerja keras dengan tim dan semoga saja bisa dapat bagian bermain dan menikmatinya. Saya enjoy dengan yang lalu, dan semoga masih akan begitu nantinya," lanjut dia.

Di San Siro nantinya Beckham bakal memperebutkan satu tempat yang saat ini sudah jadi langganan milik Clarence Seedorf, Andrea Pirlo dan Massimo Ambrosini/Gennaro Gattuso. Melihat posisi dan peran Seedorf serta Pirlo, bisa jadi pertarungan Beckham adalah memperebutkan posisi milik Ambrossini atau Gattuso.

"Yang jelas pada akhir Desember saya akan pergi ke Milan dan mulai berlatih, jadi semoga saja segalanya akan baik setelah itu. Saya akan beristirahat sekarang. Ini sudah akhir musim saya hanya akan berusaha mempersiapkan diri," pungkas pemilik 115 caps bersama timnas Inggris itu.

Gagal dimainkan dengan rutin oleh Milan bisa jadi mimpi buruk buat Beckham. Soalnya dia masih punya hasrat besar untuk dipanggil Fabio Capello berlaga di Piala Dunia 2010, kondisi yang cuma memungkinkan jika dia dalam kondisi fit dan melakoni pertandingan kompetitif

Zambrottta: Milan Ingin Peringkat Pertama Grup

0
Pertandingan terakhir, Rabu (8/12), melawan tuan rumah FC Zurich di Liga Champions sangat berarti bagi AC Milan. Bek Gianluca Zambrotta tegaskan Milan harus memenangkan laga tersebut. 

Dengan membidik kemenangan, Milan bakal lolos ke babak 16 besar sambil berharap bisa menduduki puncak klasemen Grup C. 

Milan belum bisa memastikan merebut tiket otomatis ke babak berikutnya setelah tampil mengecewakan saat menghadapi Marseille. Bermain di kandang sendiri,Rossoneri ditahan imbang 1-1. 

"Pertandingan berikutnya melawan Zurich sangat penting. Kami harus menang dan berharap tampil sebagai juara grup. Kami harus melakukan apa saja di pertandingan terakhir. Selanjutnya, kita lihat apa yang terjadi," ujar Zambrotta.

"Permainan kami memang kurang brilian dibandingkan sebelumnya. Kami mengalami kesulitan. Bahkan kami seharusnya kebobolan di babak kedua. Menurut saya, hasil imbang sudah cukup bagus," lanjutnya. 

Buffon mengkritik penampilan Juve dan Inter di Liga Champions.

0
Penjaga gawang Juventus Gianluigi Buffon mengkritik penampilan Bianconeri saat dibungkam Bordeaux 2-0 dengan mengatakan Juventus dan Inter tidak mampu menandingi kualitas Milan di Liga Champions.

Dua raksasa Italia, Juventus dan Inter, bermain buruk saat keduanya harus takluk dari Boreaux dan Barcelona.

"Bukan masalah taktik, namun lebih ke mentalitas dan fakta jika ada perbedaan besar saat bermain di kompetisi domestik dan Eropa," keluh Buffon.

"Di Italia Anda harus memiliki kekuatan fisik dan sedikit kualitas,tetapi di Eropa setiap klub tampil dengan organisasi tim baik dan sedikit kesalahan bisa berakibat fatal."

"Lihat saja Inter. Jika Anda tidak memiliki tim yang terorganisir dengan baik, Anda tidak akan bisa mendominasi saat tampil tandang."

"Hanya Milan yang mampu melakukannya dan karena alasan itu pula mereka secara tradisi bermain baik di kompetisi Eropa."

Dinihari tadi Juventus berpeluang lolos, namun sekarang mereka harus menghindari kekalahan dari Bayern Munich di partai terakhir agar lolos ke babak berikutnya.

Milan Melelahkan, tapi Menghibur

0
Milan - Thiago Silva mengatakan bahwa pola ofensif yang diterapkan AC Milan membuat para pemain belakang relatif kelelahan. Namun pemain asal Brasil tersebut mengaku tak masalah, karena Milan tampil apik sekaligus menghibur.

Milan saat ini cenderung menerapkan formasi 4-3-3. "Formasi 4-3-3 yang disukai Leonardo akan menjadi dasar kami dari sekarang, meskipun melawan tim-tim besar," ujar Galliani lagi kepada Sky Sport Italia beberapa waktu yang lalu.

Dengan pola ini Milan memenangi tiga laga secara berturut-turut di pertengahan bulan lalu, masing-masing melawan AS Roma, Real Madrid dan Chievo Verona.

Terhitung sejak kemenangan atas Roma hingga akhir pekan kemarin, Milan tak pernah kalah di laga resmi. Total 16 gol dijaringkan pasukan Leonardo ke jala lawan.

Penampilan ofensif Milan membuat barisan bertahan mereka harus bekerja lebih berat. "Pola yang kami pakai membuat kami lebih capek," demikian kata Thiago Silva seperti dilansir dariFootball-Italia.

"Barisan bertahan harus paham bagaimana mengatasi keadaan-keadaan darurat dan menangkal serangan balik. Kami harus tahu dan bisa memutuskan kapan untuk memperpendek jarak dengan barisan taengah dan kapan untuk kembali hingga ke depan penjaga gawang," lanjut pemain asal Brasil itu.

Namun ucapan Thiago bukan berarti ia mengeluhkan formasi dan strategi yang dipakai Leonardo. Sebaliknya sang bek justru sangat senang dengan strategi ofensif ini.

"Saya sangat senang dengan fakta bahwa semua pemain bisa menyerang. Sebab ini merupakan bentuk kepercayaan mereka kepada saya dan Alessandro Nesta. Alessandro merupakan pemain yang luar biasa. Kerjasama kami bagus karena kami bisa saling mengerti," tutupnya.