Senin, 11 Januari 2010

Beckham Ganti Celana di Lapangan, Cewek-cewek Turin Tergiur

0

MILAN - Kemenangan 3-0  AC Milan atas Juventus semalam, menyisakan hiburan tersendiri bagi fans Juventus, khususnya para wanita.

David Beckham yang dalam penampilan keduanya bersama Milan dengan status pinjaman, membuat sedikit kehebohan di lapangan. Bukan karena aksinya membawa bola, tetapi karena ia mengganti celana di lapangan. Kontan saja aksi hebohnya ini membuat para penonton wanita mendapat 'hiburan' tersendiri.

Meski pemain ini sudah berusia 34 tahun, namun tak sedikitpun kehilangan pesonanya. Dengan postur tubuh yang atletis serta tampang yang banyak membuat wanita histeris, wanita mana yang tak akan terkesima melihat penampilannya. Terbukti dengan 'aksi individunya', suami Victoria Adams ini membuat histeris para penonton wanita yang kebanyakan fans "Bianconerri" ini.

"Rossoneri" kini terpaut delapan poin dari penghuni teratas klasemen Liga Italia, Inter Milan, masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Fiorentina yang sempat tertunda beberapa pekan lalu. Sedangkan Juventus, semakin tertinggal dengan selisih empat poin dari tim asuhan Leonardo tersebut.

Pirlo: Saatnya Gusur Inter!

0

TURIN - Gelandang AC Milan, Andrea Pirlo, puas dengan kemenangan timnya 3-0 atas Juventus dalam lanjutan Serie-A, di Stadion Olimpico Grande, Minggu (10/1/2010). Menurutnya, dengan kemenangan ini, timnya bisa menggusur Inter Milan di puncak klasemen.

Sebelum laga, memang banyak yang memprediksi Milan bakal mempermalukan Juve di hadapan pendukungnya sendiri. Milan dinilai sedang dalam performa terbaiknya. Sementara, Juve sedang berada dalam kubangan krisis. Anggapan tersebut pun tak berlebihan setelah Milan terlebih dahulu unggul lewat gol Alessandro Nesta.

Kemudian, dalam tekanan hebat dari Juventus, Milan menujukkan superioritasnya dengan sepasang gol Ronaldinho pada babak kedua. Berkat kemenangan ini, Milan kokoh di peringkat kedua dan hanya terpaut delapan angka dari Inter.

Pirlo menilai kemenangan ini belum memantapkan langkah Milan kepada scudetto. Namun, menurutnya, kemenangan ini menjadi penting untuk memperpendek jarak dengan Inter. Ia pun yakin dengan satu laga tunda, timnya dapat bertakhta di puncak klasemen.

"Kemenangan ini tak menentukan (scudetto), namun penting untuk menjaga konsistensi dan menjaga jarak dengan Inter setelah mereka menang kemarin," ungkapnya.

"Sekarang, kami harus terus seperti ini dan mengejar pemimpin klasemen. Kami berharap untuk menutup kesenjangan sebanyak mungkin, kemudian kita lihat apa yang terjadi dalam derbi nanti," tambahnya.

Juve Dihantui Bola Mati

0

Turin - Faktor bola mati kembali merugikan Juventus yang baru saja ditekuk oleh AC Milan. Giorgio Chiellini yang jadi kapten Juve di laga itu pun mewakili rekan-rekannya meminta maaf.

Juve harus mengakui keunggulan tim tamu saat menjamu Milan di Olimpico Turin, Senin (11/1/2010) dinihari WIB. Tiga gol bersarang di gawang Bianconeri yang kalah dengan skor cukup telak, 0-3.

Dua gol pertama dalam pertandingan tersebut lahir dari skenario yang nyaris mirip yakni dari tendangan penjuru yang dilepaskan oleh Andrea Pirlo, sementara yang ketiga dari sepak pojok David Beckham. Ketidakmampuan Juve mengantisipasi bola mati inilah yang ikut mengantarkan kekalahan buat 'Nyonya Tua'.

"Ini pastinya malam yang buruk dan hasil tadi sangat merugikan kami. Saya minta maaf kami terus-terusan kebobolan dari set piece, karena dengan penuh rasa hormat kepada Milan yang bermain bagus, kami acap kebobolan dari gol seperti ini," ucap Chiellini di situs Juve.

Pemain yang mengawal lini belakang Juve tersebut pun menyerukan kebangkitan cepat saat timnya menghadapi Napoli di ajang Coppa Italia, Kamis (14/1/2010) dinihari WIB. Namun, Chiellini tahu itu takkan mudah karena Juve masih dihantui bola mati yang jadi momok.

"Kami harus bangkit dari kekalahan ini dan ingat bahwa kami adalah Juventus. Kami harus memulainya di Coppa Italia yang jadi tujuan lain kami," tegas Chiellini.

"Masalahnya adalah saat mengenai bola mati, yang penting bukan kualitasnya tapi konsentrasi dan perhatian 100%. Saya minta maaf karena ini bukan kali pertama itu terjadi. Seperti lawan Bordeuax, misalnya, ketika hal yang sama terjadi. Saya minta maaf kami terus-terusan kebobolan dari bola mati," lanjut dia.

Carlo pun Lebih Pilih Dinho Ketimbang Diego

0
Turin - Diego dan Ronaldinho pamer "aksi Samba" di laga Juventus kontra AC Milan. Duel Brasil itu dimenangi Dinho yang sukses membawa timnya menang usai tampil apik. Pujian pun datang dari Carlo Ancelotti.

Ancelotti yang musim lalu masih membesut Milan hadir langsung di Stadio Olimpico saat Juve menjamu Milan, Minggu (11/1/2010) dinihari WIB. Di sana dia melihat Milan tanpa ampun menggasak Juve 3-0.

Dinho tampil jadi pahlawan Milan dengan mencetak sepasang gol untuk menandai penampilannya yang belakangan kian menanjak. Sementara Diego di kubu Juventus praktis tertutup sinarnya.

Pengakuan terhadap performa Dinho di laga itu pun dilontarkan Ancelotti yang menilai mantan pemainnya tersebut sudah sangat berbeda ketimbang musim lalu, saat dia menuai sejumlah kritikan akibat penampilan yang tak memuaskan.

"Saya lebih memilih Dinho dibandingkan Diego. Dinho yang ini berbeda dengan yang bekerjasama dengan saya dulu," puji Ancelotti di ESPN Star.

"Saya harus mengaku sempat ingin memboyong Diego dari Werder Bremen saat saya masih menukangi Milan. Saya suka ide melihatnya dan Kaka (yang kini membela Real Madrid) bermain di belakang Pippo Inzaghi," lanjut pria yang kini menjadi manajer Chelsea tersebut.

Ditilik dari statistik, sejauh ini Dinho memang tampil jauh lebih baik ketimbang Diego. Meski memulai dengan baik, Diego yang bergabung dengan Juve musim panas lalu belakangan malah meredup.

Soccernet mencatat bahwa saat ini Diego baru bikin tiga gol Seri A, dengan yang terakhir pada 7 November 2009 lalu. Juga baru ada empat assist yang dia buat.

Sementara Dinho, dengan tambahan dua gol ke gawang Juve, kini sudah membuat enam gol di Seri A. Selain itu, mantan bintang Barcelona tersebut juga telah mencetak delapan assist alias dua kali lebih banyak dari Diego.

Leonardo: Milan Menang Cerdas!

0
MILAN - Pelatih AC Milan Leonardo menilai, timnya tampil cerdas dalam membaca permainan saat menggasak Juventus 3-0 dalam lanjutan Serie-A di Stadion Olimpico Grande Turin, Minggu (10/1/2010).

Di awal-awal laga, Milan sempat kesulitan menembus lini pertahanan Juve sehingga hanya gol Alessandro Nesta-lah yang lahir pada babak pertama. Pada babak kedua, Milan bangkit dan bermain lebih efektif sehingga akhirnya memenangi laga ini, berkat sepasang gol Ronaldinho.

Leonardo tak melihat Juve sebagai lawan yang lemah. Menurutnya, Juve cukup memberikan perlawanan keras dan menciptakan beberapa peluang. Namun, Milan lebih tenang dan cepat membaca situasi.

"Sejujurnya ini bukalah (pertandingan) yang mudah, termasuk hasilnya. Kami mampu mengendalikan Juventus pada babak kedua dan lebih terorganisasi. Yang terpenting bahwa kecerdasan kita dalam untuk mengetahui bagaimana menunggu dan membaca taktik lawan," ungkapnya.

"Kami dalam tekanan namun tak pernah memberikan mereka peluang mencetak gol. Hal normal jika kita memimpin, kami mempunyai banyak ruang dan Borrielo melakukan tugas yang baik, (David) Beckham dan Ronaldinho melakukan kerja sama yang baik," tambahnya.

Ronaldinho Lambungkan Milan, Benamkan Juventus

0

MILAN - Gelandang AC Milan, Ronaldinho, mencetak dua gol yang menentukan kemenangan 3-0 atas Juventus dalam duel lanjutan Serie-A, di Stadion Olimpico Grande Turin, Minggu (10/1/2010). Hasil ini mengokohkan Milan di posisi kedua klasemen, sekaligus menjauhkan Juventus dari persaingan gelar.

Duel antara raksasa Italia ini berlangsung ketat dan alot sejak awal. Selain minimnya peluang gol, babak pertama juga diwarnai banyak pelanggaran. Tercatat, Juventus melakukan 13 pelanggaran dan Milan membuat empat.

Soal peluang, Juventus lebih dulu mendapat peluang lebih dulu melalui Diego di menit ke-13. Saat itu, ia berhasil menjangkau umpan Claudio Marchisio dan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sayang, bola masih melenceng ke sisi kiri gawang Milan.

Selanjutnya, kedua kubu sama-sama gagal menciptakan peluang gol, sampai terjadinya gol Nesta di menit ke-29. Gol bermula dari sepak pojok Andrea Pirlo yang berujung krisis di tengah kotak penalti Juventus. Nesta berhasil menjangkau bola dan melesakkannya ke dalam jaring Alex Manninger.

Setelah itu, kedua kubu kembali terlibat tawar-menawar yang seret. Kali ini, Juventus nyaris memenangi tawar-menawar itu, menyusul sepasang peluang yang diciptakan Fabio Cannavaro dan Giorgio Chiellini di menit ke-39. Sayang, usaha keduanya tak cukup kuat meruntuhkan keampuhan kibasan tangan Dida. Ini adalah peluang terakhir di babak pertama.

Memasuki babak kedua, Juventus tampil lebih solid. Selain mampu meredam ancaman Milan, mereka juga sukses menciptakan peluang gol lebih baik dari babak pertama.

Peluang di babak kedua ini dibuka oleh Chiellini di menit ke-52. Memanfaatkan umpan Cannavaro, Chiellini menyepak bola ke tengah atas gawang Milan, yang sayangnya masih bisa ditangkap Dida.

Milan belum memberikan ancaman, ketika Juventus membuat dua peluang gol melalui Alessandro Del Piero di menit ke-63 dan ke-66. Sayang, tak satu pun dari kedua tembakan Del Piero mengarah tepat ke sasaran.

Di tengah tekanan Juventus, Milan malah mampu menggandakan keunggulan berkat gol Ronaldinho di menit ke-72. Memanfaatkan sepak pojok Andrea Pirlo, Ronaldinho mengirim bola masuk ke sudut kiri bawah gawang Manninger.

Seusai gol itu, keadaan masih tak banyak berubah. Juventus masih tampak dominan dan Milan cuma berusaha mempertahankan posisi di lini tengah. Namun, lagi-lagi, Milan mampu memaksimalkan peluang kecil untuk meraih gol ketiga, yang dicetak Ronaldinho di menit ke-88.
Saat itu, setelah mendapat operan bola Mathieu Flamini, Ronaldinho yang berada di tengah kotak penalti sempat mengontrol bola sebelum mengirim bola masuk ke sudut kiri bawah gawang Juventus.

Juventus mencoba memberikan perlawanan di waktu yang tersisa. Sayang, Milan yang sudah menduga niat bangkit Juventus berhasil mematahkan serangan dan mempertahankan keunggulan 3-0 hingga akhir laga.

Dengan hasil tersebut, Milan tetap bertahan di posisi kedua dengan 37 poin plus satu laga tunda. Milan kalah delapan angka dari Inter Milan di puncak klasemen. Sementara itu, Juventus tersendat di posisi ketiga dengan 33 poin.
Susunan pemain:
Juventus: Manninger; Grosso, Chiellini, Cannavaro, Grygera; Marchisio, Poulsen (De Ceglie  64), Melo, Salihamidzic (Del Piero  60); Diego; Amauri
Milan: Dida; Antonini, Thiago Silva, Nesta, Abate; Ambrosini, Pirlo, Gattuso (Flamini  65); Boriello (Huntelaar  85), Ronaldinho, Beckham